Breaking News

Puisi tentang Kekasih yang pergi, Dalam Sunyi yang Mendalam

 


Dalam Sunyi yang Mendalam

Sakit hati melanda dalam gelap malam

Seperti hujan deras yang membasahi jiwa

Aku merasakan kekosongan dan kesendirian

Ketika sang kekasih pergi meninggalkan luka


Dulu, cinta kita seperti bunga yang mekar

Indah dan harum dalam setiap hembusan angin

Namun kini, ia berubah menjadi layu dan pucat

Meninggalkan aku dalam sunyi yang mendalam


Hati ini terasa terluka dan terombang-ambing

Seperti ombak yang menghantam tebing yang rapuh

Aku merasa kehilangan dan terpinggirkan

Saat sang kekasih pergi tanpa alasan yang jelas


Namun dalam kepedihan, aku temukan kekuatan

Menguatkan diri, mengobati luka yang terbuka

Aku belajar menghadapi kesedihan dengan tegar

Dan menemukan kebahagiaan dalam kehidupan sendiri


Meski sakit hati melanda, aku tahu ini akan berlalu

Waktu akan menyembuhkan luka yang teriris

Aku akan bangkit dan melangkah maju

Menemukan cinta sejati yang menanti di depan


Biarlah sang kekasih pergi, biarkan dia berlalu

Aku akan melepaskan dan memaafkan dengan ikhlas

Karena dalam sakit hati ini, aku menemukan diriku

Lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih mampu mencintai


Puisi ini menggambarkan perasaan sakit hati yang dirasakan saat sang kekasih pergi meninggalkan. Kepergian kekasih menghasilkan kesendirian dan kekosongan yang mendalam. Namun, di dalam kepedihan itu, ada penemuan kekuatan untuk bangkit dan menghadapi kesedihan dengan tegar.

Meskipun perpisahan menyakitkan, puisi ini menyampaikan pesan bahwa waktu akan menyembuhkan luka dan membawa pemulihan. Penulis mencari kekuatan dalam diri sendiri dan menemukan kebahagiaan dalam kehidupan individu.

Puisi ini juga mencerminkan kebijaksanaan untuk melepaskan dan memaafkan dengan ikhlas. Penulis menyadari bahwa dalam sakit hati, dia menemukan dirinya yang lebih kuat, bijaksana, dan mampu mencintai. Puisi ini mengajarkan tentang proses pemulihan dan penemuan diri setelah mengalami sakit hati dalam percintaan.

Baca juga tentang artikel puisi :

No comments