Puisi Cinta, Cintaku di Khianati
Rasa Sedih di Dalam Hatiku
Di dalam kehampaan yang merajalela
Aku menangis dalam kesedihan yang mendalam
Cinta yang kuharapkan bertepuk sebelah tangan
Kekasihku, kau telah mengkhianati hati ini
Dulu, cinta kita bersemi indah seperti bunga
Namun kini, ia layu dan terkubur dalam luka
Aku terluka karena pengkhianatanmu
Merasakan pilu dalam setiap hembusan nafas
Hati ini dirundung rasa kecewa
Ketika cinta yang kusimpan berubah menjadi duri
Aku berpikir bahwa kau akan menjadi pendampingku
Namun kenyataannya, kau memilih untuk pergi
Rasa sedih melingkupi diriku yang hancur
Merasakan kehilangan yang tak tergantikan
Namun, di dalam kepedihan yang menyiksa
Aku tumbuh dan belajar menjadi lebih kuat
Meskipun kau telah mengkhianati cintaku
Aku tidak akan membiarkan diriku terpuruk selamanya
Aku akan bangkit dari puing-puing kesedihan
Dan menemukan kebahagiaan dalam diriku sendiri
Pengkhianatanmu tidak akan menghancurkan diriku
Aku akan menggunakan rasa sedih ini sebagai pendorong
Untuk mencari cinta yang lebih baik dan tulus
Dan menjaga hatiku dengan lebih bijaksana
Mungkin hatiku masih sedih dan terluka
Namun dengan waktu, luka ini akan sembuh
Aku akan memperbaiki diri dan melangkah maju
Meninggalkan masa lalu yang penuh dengan duka
Puisi ini mencerminkan rasa sedih dan kekecewaan karena cinta yang dikhianati oleh kekasih. Penulis mengungkapkan perasaan hampa dan kesedihan yang mendalam, merasakan kekecewaan karena cinta yang diharapkan tidak terbalas.
Meskipun hati penulis dirundung rasa kecewa, puisi ini menunjukkan semangat untuk tumbuh dan belajar menjadi lebih kuat dari pengkhianatan.
Baca juga tentang artikel puisi :
- Puisi tentang seseorang yang sedang Patah Hati
- Puisi tentang perasaan cinta jarak jauh
- Puisi cintaku di pandang sebelah mata
Penulis berkomitmen untuk tidak membiarkan dirinya terpuruk selamanya dan mencari kebahagiaan dalam diri sendiri.
Pengkhianatan tersebut tidak akan menghancurkan penulis, melainkan menjadi pendorong untuk mencari cinta yang lebih baik dan menjaga hati dengan lebih bijaksana di masa depan.
Meski masih terasa sedih dan terluka, penulis memiliki keyakinan bahwa luka ini akan sembuh dan dia akan melangkah maju dengan lebih baik.
No comments