Breaking News

Cintaku yang Engkau Bunuh, Cinta Kekasihku yang lama Mati



Cintaku Engkau Bunuh

Di dalam kelamnya malam yang sunyi

Hatiku terasa tak tenang dan pilu

Cinta yang dulu membara dan hangat

Kini pudar dan terkubur dalam kepedihan


Dalam setiap detik yang berlalu

Aku merasa kehilangan dirimu

Senyummu yang dulu menghiasi hariku

Kini hanya kenangan yang pudar dan jauh


Hati ini merindukan kehadiranmu

Namun kenyataannya, kau telah pergi

Cinta yang kucurahkan dengan tulus

Ternyata tak mampu membuatmu bertahan


Aku terjebak dalam kehampaan dan keraguan

Tak tahu harus bagaimana menghadapinya

Hatiku yang terluka dan rapuh

Terombang-ambing dalam arus kekosongan


Namun meski hati ini terasa hancur

Aku berjanji untuk bangkit dan melangkah

Mengubah kepedihan menjadi kekuatan

Membangun diriku yang lebih baik dan tegar


Percayalah, cinta yang berakhir bukan akhir dari segalanya

Hati ini masih mampu mencintai dan diberi cahaya

Meski rasa kecewa masih melingkupi

Aku akan menyembuhkan diri dan kembali bahagia


Hatiku yang tidak tenang kini merindukan ketenangan

Aku akan mencari kedamaian dalam diriku sendiri

Mengikuti aliran waktu yang tak terelakkan

Menyembuhkan luka dan menghidupkan kembali jiwa


Puisi ini menggambarkan perasaan hati yang tidak tenang karena cinta kekasih yang lama punah. Penulis merasakan kehilangan dan kepedihan yang dalam, merindukan kehadiran dan senyuman sang kekasih yang sudah berlalu.

Meski hati penulis hancur, puisi ini menunjukkan semangat untuk bangkit dan melangkah. Penulis berkomitmen untuk mengubah kepedihan menjadi kekuatan, membangun diri yang lebih baik dan tegar.

Meskipun terasa kecewa, puisi ini menyampaikan pesan bahwa cinta yang berakhir bukan akhir dari segalanya. 

Baca juga tentang artikel puisi :

Penulis yakin bahwa hatinya masih mampu mencintai dan menerima cahaya kebahagiaan di masa depan.

Hatiku yang tidak tenang kini merindukan ketenangan, dan penulis berkomitmen untuk mencari kedamaian dalam diri sendiri.

Melalui proses penyembuhan dan pembaharuan jiwa, penulis akan menyembuhkan luka dan kembali menemukan kebahagiaan.

Baca juga tentang artikel puisi :

No comments