PUISI CINTA | HATIKU TERPESONA KEPADAMU
Hatiku Terpesona Kepadamu..
* Tanpa Ku Sadari Kenapa Hadir Rasa Ini..
* Tanpa Ku Mengerti Kenapa Hadir Perasaan Seperti Ini..
* Di Saat Awal Tatap Matamu Menerkamku..
* Jiwaku Sempat Linglung Terpesona..
* Detak Jantungku Sempat Berhenti Sejenak Dari Aktifitasnya..
* Alir Darahku Sempat Melaju Kencang Tanpa Berbalik Arah..
* Mungkin Hanya Sekedar Memastikan Bahwa Engkau Memandangku..
* Kini...Hatiku Luluh dan Leleh atas Namamu..
* Senyumu Melumpuhkah Jiwaku..
* Sapamu Membekukan Urat Nafasku..
* Engkau Bagai Peri Dunia yang tak Pernah Ku Jumpa..
* Wahai..Sang Wanita Cantik..
* Engkau Membuat Diri Ini Ingin Memilikimu..
* Engkau Membuat Diri Ini Tak Bisa Melupakanmu..
* Pandang Matamu Selalu Melekat di Memoriku..
* Serasa Hati Ini Tak Ingin Jauh tanpa Memandangmu..
* Serasa Hati Hampa tanpa Sedetik Berjumpa Denganmu..
* Duhh..Gustiku Illahi Robbi..
* Kenapa Engkau Tusukkan Namanya di Dalam Relung Hatiku..
* Kenapa Engkau Patri Matikan Bayang Wajahnya Menempel Lekat di Mataku..
* Seolah Dirinya Telah Menyatu di Ragaku..
* Wahai Engkau Gadis Cantik Terpesonaku..
* Jangan Engkau Bunuh Jiwaku yang Sedang Luluh Ini..
* Jangan Engkau Binasakan Rasa Ingin Memilikiku Kepadamu..
* Ku Ingin Menjadi Setengah Jiwamu..
* Ku Ingin Menjadi Setengah Jalan Hidupmu..
* Tanpa Ku Mengerti Kenapa Hadir Perasaan Seperti Ini..
* Di Saat Awal Tatap Matamu Menerkamku..
* Jiwaku Sempat Linglung Terpesona..
* Detak Jantungku Sempat Berhenti Sejenak Dari Aktifitasnya..
* Alir Darahku Sempat Melaju Kencang Tanpa Berbalik Arah..
* Mungkin Hanya Sekedar Memastikan Bahwa Engkau Memandangku..
* Kini...Hatiku Luluh dan Leleh atas Namamu..
* Senyumu Melumpuhkah Jiwaku..
* Sapamu Membekukan Urat Nafasku..
* Engkau Bagai Peri Dunia yang tak Pernah Ku Jumpa..
* Wahai..Sang Wanita Cantik..
* Engkau Membuat Diri Ini Ingin Memilikimu..
* Engkau Membuat Diri Ini Tak Bisa Melupakanmu..
* Pandang Matamu Selalu Melekat di Memoriku..
* Serasa Hati Ini Tak Ingin Jauh tanpa Memandangmu..
* Serasa Hati Hampa tanpa Sedetik Berjumpa Denganmu..
* Duhh..Gustiku Illahi Robbi..
* Kenapa Engkau Tusukkan Namanya di Dalam Relung Hatiku..
* Kenapa Engkau Patri Matikan Bayang Wajahnya Menempel Lekat di Mataku..
* Seolah Dirinya Telah Menyatu di Ragaku..
* Wahai Engkau Gadis Cantik Terpesonaku..
* Jangan Engkau Bunuh Jiwaku yang Sedang Luluh Ini..
* Jangan Engkau Binasakan Rasa Ingin Memilikiku Kepadamu..
* Ku Ingin Menjadi Setengah Jiwamu..
* Ku Ingin Menjadi Setengah Jalan Hidupmu..
Baca juga tentang artikel puisi :
Puisi ini menggambarkan perasaan tak terduga yang muncul di dalam hati penyair. Mereka merasa bingung dan tidak mengerti mengapa perasaan seperti ini hadir. Saat pertama kali melihat matamu, jiwa penyair terpesona dan hatinya luluh.
Detak jantung dan aliran darahnya bergerak dengan cepat, menunjukkan keadaan yang tidak biasa. Mungkin hanya untuk memastikan bahwa kamu memperhatikannya.
Sekarang, hati penyair meleleh dan luluh atas namamu. Senyumanmu membuat jiwa mereka terpikat, dan sapaanmu membuat nafasnya terhenti sejenak.
Kamu seperti peri dunia yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Kamu membuat mereka ingin memiliki dirimu dan tak bisa melupakanmu.
Pandangan matamu selalu tertanam dalam memorinya. Hati mereka merasa hampa tanpa sedetik berjumpa denganmu.
Baca juga puisi berikut :
Penyair merasa bertanya pada Tuhan, mengapa namamu telah ditancapkan di dalam relung hatinya.
Mengapa bayang wajahmu melekat begitu kuat di matanya dan seolah telah menyatu dengan raganya.
Mereka memohon agar jiwanya yang sedang luluh ini tidak dibunuh, dan perasaan ingin memilikimu tidak dihancurkan.
Mereka ingin menjadi setengah dari jiwamu dan menjadi bagian dari hidupmu.
Puisi ini menggambarkan kekaguman, ketertarikan, dan keinginan penyair terhadap seseorang yang begitu memikat hatinya.
Penyair mengekspresikan perasaan cintanya yang mendalam dan harapannya untuk menjadi bagian dari kehidupan orang yang mereka cintai.
Baca juga puisi berikut :
No comments