PUISI MASA KINI | TUHAN BERI AKU DO'A TERMAKBUL
Kabulkan Do'aku Tuhan
* Apakah perlu Ku Berteriak..
* Biar Alam Ini Mengerti Inginku..
* Apakah perlu Ku Pecahkah Bulan..
* Biar Alam Ini Terperanjak Melihatku..
* Apakah Perlu Aku Keringkan Air Laut..
* Biar Alam Ini Fokus Mendengar Keluhku..
* Urat Kakiku Sudah Kaku..
* Sampai Enggan Untuk Melangkah..
* Nafas Jiwaku Sudah Terengah..
* Sampai Enggan Untuk Bernada..
* Otakku Sudah Menua Lemah..
* Sampai Enggan Untuk Berfikir Cerdas..
* Hidupku Sudah Buntu..
* Serasa Tak Ada Jalan Lagi Untuk Berlanjut..
* Apakah Perlu Aku Hanya Berpangku Harap yang Tak Tentu Jelas..
* Wahai Engkau Alam...
* Beri Aku Semangat..
* Beri Aku Kesejukan..
* Biarkan Aku Dekat Kepada Sang penguasa Hidup Ini..
* Ku Tak Ingin Sesat Ini Membunuhku..
* Ku Tak Ingin Lesu Ini Selalu Bersamaku..
* Aku Sudah Jenuh Sejenuh Awan yang Tak Berubah Hujan..
* Ku Ingin Hidupku Ini Berhasil Seperti Berhasilnya Orang Lain...
* Tuhan......Beri Aku Do'a yang Termakbul..
* Biar Alam Ini Mengerti Inginku..
* Apakah perlu Ku Pecahkah Bulan..
* Biar Alam Ini Terperanjak Melihatku..
* Apakah Perlu Aku Keringkan Air Laut..
* Biar Alam Ini Fokus Mendengar Keluhku..
* Urat Kakiku Sudah Kaku..
* Sampai Enggan Untuk Melangkah..
* Nafas Jiwaku Sudah Terengah..
* Sampai Enggan Untuk Bernada..
* Otakku Sudah Menua Lemah..
* Sampai Enggan Untuk Berfikir Cerdas..
* Hidupku Sudah Buntu..
* Serasa Tak Ada Jalan Lagi Untuk Berlanjut..
* Apakah Perlu Aku Hanya Berpangku Harap yang Tak Tentu Jelas..
* Wahai Engkau Alam...
* Beri Aku Semangat..
* Beri Aku Kesejukan..
* Biarkan Aku Dekat Kepada Sang penguasa Hidup Ini..
* Ku Tak Ingin Sesat Ini Membunuhku..
* Ku Tak Ingin Lesu Ini Selalu Bersamaku..
* Aku Sudah Jenuh Sejenuh Awan yang Tak Berubah Hujan..
* Ku Ingin Hidupku Ini Berhasil Seperti Berhasilnya Orang Lain...
* Tuhan......Beri Aku Do'a yang Termakbul..
Baca juga puisi berikut :
Puisi ini menggambarkan penulis yang merasa terdesak dan putus asa dalam menghadapi kehidupan.
Mereka merasa bahwa situasi mereka begitu buruk dan sulit sehingga mereka merasa perlu berteriak, memecahkan bulan, atau mengeringkan air laut agar alam ini memperhatikan keinginan mereka.
Penyair menggambarkan kondisi fisik dan mental yang lemah.
Kakinya sudah kaku sehingga enggan untuk melangkah, napas jiwanya terengah-engah sehingga enggan untuk bersuara, dan otaknya sudah lemah dan tua sehingga enggan untuk berfikir cerdas.
Mereka merasa bahwa hidup mereka sudah buntu dan tidak ada jalan lain untuk dilanjutkan.
Penyair merasa frustasi dan putus asa sehingga merasa hanya bisa berharap tanpa jelas.
Baca juga Puisi berikut :
Mereka berharap agar alam memberi mereka semangat dan kesejukan, dan mereka ingin mendekat pada Sang Penguasa kehidupan untuk menghindari kesesatan dan kelesuan yang selalu menghampiri.
Penyair juga mengungkapkan keinginan mereka untuk berhasil dalam hidup seperti orang lain.
Mereka merasa jenuh dengan keadaan mereka saat ini dan berharap agar Tuhan memberikan doa yang dikabulkan sehingga kehidupan mereka bisa berubah menjadi lebih baik.
Puisi ini mencerminkan keinginan penyair untuk mencari harapan dan pertolongan dalam keadaan yang sulit.
Meskipun mereka merasa putus asa, mereka masih memiliki keyakinan bahwa Tuhan dapat mendengarkan doa mereka dan memberikan perubahan yang mereka harapkan.
Baca juga tentang artikel puisi :
No comments